Pengumuman Ujian Nasional (UN) Tahun 2012 untuk tingkat SMA, MA dan SMK. Bagi yang lulus, saya ucapkan selamat dan bagi yang tidak masih ada kesempatan tahun depan. Dibeberapa daerah sudah ada pemberitahuan secara umum tentang
persentase jumlah kelulusan. Jadi, silakan deg-degan menunggu besok.
Namun, bagi yang lulus jangan merayakannya terlalu berlebihan, ada
tantangan besar yang akan anda hadapi setelah menerima kelulusan UN.
Berikut berita-berita seputar Pengumuman Kelulusan UN Tingkat SMA, MA dan SMK Tahun 2012 di berbagai daerah :
Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mayoritas kegagalan siswa SMA pada ujian nasional
tahun ini ada pada Bahasa Indonesia dan Matematika. Mereka pelajar di
sekolah-sekolah di wilayah perkotaan, seperti ibu kota provinsi atau ibu
kota kabupaten/kota.
”Kenapa Bahasa Indonesia dan Matematika,
harus kami analisis lagi,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hamid Muhammad di
Jakarta, Kamis (24/5).
Dari total 1.524.704 siswa peserta ujian
nasional (UN) jenjang SMA/SMA luar biasa dan madrasah aliyah tahun
2011/2012, sebanyak 7.579 siswa dinyatakan tidak lulus. Untuk SMK, 2.925
siswa tidak lulus dari 1.039.403 siswa peserta UN.
Siswa SMA/MA/SMALB yang lulus 1.517.125
orang (99,50 persen) dengan nilai rata-rata tertinggi 9,33. Tahun lalu,
siswa yang lulus 99,22 persen. Adapun untuk SMK, siswa yang lulus
mencapai 1.036.478 siswa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Mohammad Nuh memaparkan hasil ujian akhir UN itu kemarin. ”Ada kenaikan
dari segi kelulusan. Namun, jumlah siswa yang lulus dan tidak masih bisa
berubah karena keputusan akhir di tangan sekolah,” ujarnya.
Pengumuman kelulusan siswa dilakukan serentak semua sekolah hari Sabtu, 26 Mei 2012.
Saat ini, sekolah telah menerima hasil akhir UN dari pemerintah. Kelulusan
siswa ditetapkan berdasarkan perolehan nilai akhir, gabungan antara
nilai UN dengan persentase 60 persen dan nilai ujian sekolah (40
persen). Siswa dinyatakan lulus UN jika rata-rata nilai akhir paling
rendah 5,5 dan nilai tiap mata pelajaran paling rendah 4,0.
Artinya, siswa tidak lulus jika nilai
akhir rata-ratanya di bawah 5,5 atau ada salah satu atau lebih dari satu
mata pelajaran yang nilainya di bawah 4,0. ”Yang banyak itu yang
pertama, nilai rata-rata tak sampai 5,5. Sebanyak 5.301 siswa,” kata
Nuh.
Mayoritas NTT
Dari persentase siswa yang tak lulus,
Nusa Tenggara Timur kembali menjadi daerah dengan jumlah siswa tak lulus
terbanyak, yakni 1.994 orang. Menyusul Gorontalo, Papua, Papua Barat,
dan Kalimantan Tengah.
Tahun ini, ada empat sekolah yang seluruh
siswanya (total 41 orang) tak lulus. Sekolah-sekolah itu ada di Kota
Medan dan Kabupaten Langkat (Sumatera Utara), Kabupaten Halmahera Timur
(Maluku Utara), dan Kabupaten Konawe Selatan (Sulawesi Tenggara). Tahun
lalu, ada lima sekolah yang seluruh siswanya tak lulus.
Para pelajar sekolah menengah atas (SMA)
besok akan menerima hasil ujian nasional (UN) yang mereka laksanakan
untuk tahun 2012 ini. Pengumuman hasil ujian nasional
itu juga merupakan pengumuman kelulusan bagi para siswa dan siswi yang
telah tiga tahun ini menjalani proses belajar mengajar di tingkat SLTA
di Palangkarya.
Beberapa siswa kelas III SMA mengaku
merasa was-was menunggu hasil ujian nasional yang akan diumumkan oleh
sekolahnya besok.”Jelas aja saya was-was, karena besok itukan penentuan
kelulusan kami. Saya terus berusaha untuk tenang dan harus bisa
meyakinkan diri saya akan lulus. Persiapan belajar sudah lama dan saat
mengerjakan soal-soal UN kemarin maish bisa,” kata Fadli salah seorang
siswa di SMAN-3 Palangkaraya, Jumat (25/5).
Saat ditanya apakah dia nanti jika lulus
akan melanjukan kuliah, Fadli mengatakan, karena cita-citanya ingin
menjadi sarjana teknik, dia tentu kan melanjutkan kuliah.”Yah, bila
tidak diterima kuliah di perguruan tinggi di Pulau Jawa, perguruan
tinggi di Palangkaraya juga tidak masalah, yang penting kuliah,” katanya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) menyatakan angka kelulusan ujian nasional tingkat SMA dan
sederajat tahun 2012 mencapai 99, 50 persen. Pengumuman kelulusan tiap
siswa sendiri akan dilakukan serentak di seluruh Indonesia pada hari
Sabtu 26 Mei 2012.
Dalam paparannya, Mendikbud, Mohammad Nuh
menjelaskan, peserta UN SMA tahun ini mencapai 1.524.704 siswa. Akan
tetapi karena berbagai hal, sedikitnya ada 7.345 siswa yang tidak
mengikuti UN. Dari jumlah tersebut, kata dia, tercatat 1.517.125 (99,50
persen) siswa SMA dinyatakan lulus UN. Sedangkan 7.579 siswa SMA lainnya
tidak lulus pada UN tahun ini.
“Data ini kami sampaikan agar segera
dipublikasikan kepada masyarakat,” kata Nuh, Kamis (24/5/2012), di
gedung Kemdikbud, Jakarta.
Prosentase kelulusan Ujian Nasional (UN) siswa SMA
mengalami kenaikan. Hal itu diketahui setelah Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, menyampaikan paparannya, Kamis
(24/5/2012), di gedung Kemdikbud, Jakarta.
Dalam paparannya Nuh menyampaikan, tahun
ini tingkat kelulusan UN siswa SMA mencapai 99,50 persen. Jumlah
tersebut 27 persen melebihi tahun lalu yang hanya menyentuh angka 99,22
persen. “Dibanding tahun lalu, ada kenaikan dari sisi kelulusan sekitar
27 persen,” kata Nuh.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data
evaluasi UN milik Kemdikbud, siswa yang tidak lulus UN mencapai 7.579
siswa, dari 1.524.704 peserta UN. Angka tersebut didapat dari siswa yang
nilai akhir rata-ratanya tidak mencapai 5,5 sebanyak 5.300 siswa (69,4
persen). Juga karena ada satu atau lebih mata pelajaran yang nilainya
kurang dari 4 (30,06 persen).
Nilai akhir rata-rata itu adalah jumlah
nilai UN murni digabungkan dengan nilai sekolah, dengan masing-masing
bobot nilai 60:40. Pengumuman UN sendiri baru akan disampaikan secara
serentak pada Sabtu, 26 Mei 2012. Sekolah diminta mempersiapkan diri,
dan berkoordinasi agar pengumuman hasil UN dapat berjalan lancar.
Prosentase kelulusan Ujian Nasional (UN)
siswa SMA mengalami kenaikan. Hal itu diketahui setelah Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Mohammad Nuh, menyampaikan
paparannya, Kamis (24/5/2012), di gedung Kemdikbud, Jakarta.
Dalam paparannya Nuh menyampaikan, tahun
ini tingkat kelulusan UN siswa SMA mencapai 99,50 persen. Jumlah
tersebut 27 persen melebihi tahun lalu yang hanya menyentuh angka 99,22
persen. “Dibanding tahun lalu, ada kenaikan dari sisi kelulusan sekitar
27 persen,” kata Nuh.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan data
evaluasi UN milik Kemdikbud, siswa yang tidak lulus UN mencapai 7.579
siswa, dari 1.524.704 peserta UN. Angka tersebut didapat dari siswa yang
nilai akhir rata-ratanya tidak mencapai 5,5 sebanyak 5.300 siswa (69,4
persen). Juga karena ada satu atau lebih mata pelajaran yang nilainya
kurang dari 4 (30,06 persen).
Nilai akhir rata-rata itu adalah jumlah
nilai UN murni digabungkan dengan nilai sekolah, dengan masing-masing
bobot nilai 60:40. Pengumuman UN sendiri baru akan disampaikan secara
serentak pada Sabtu, 26 Mei 2012. Sekolah diminta mempersiapkan diri,
dan berkoordinasi agar pengumuman hasil UN dapat berjalan lancar.
Sebanyak 1,517 juta siswa tingkat SMA/MA
atau 99,50% dinyatakan lulus ujian nasional untuk tahun ajaran
2011/1012, sementara yang tidak lulus 7.345 siswa atau 0,48%.
“Hasil lulus dan tidaknya siswa
ditentukan oleh kombinasI ujian nasionaL dan nilai sekolah,” kata
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh kepada pers saat menyampaikan
hasil UN Tahun Ajaran 2011/2012 SMA/MA di Jakarta, Kamis (24/5).
Menurutnya, total jumlah siswa SMA dan
setingkat yang terdaftar di sekolah negeri dan swasta mencapai 1,53 juta
siswa dan yang ikut UN sebanyak 1,52 juta siswa ataU 99,52%, sedangkan
yang tidak ikut 7.345 siswa atau 0,48%.
Siswa yang tidak ikut UN, kata Nuh, antara lain disebabkan siswa “drop out”, bekerja, menikah hingga meninggal.
Siswa yang tidak lulus UN, katanya,
terbanyak berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 5,50%,
Provinsi Gorontalo 4,24%. Sementara provinsi yang paling kecil siswanya
yang tidak lulus UN adalah di Jawa Timur sebesar 0,07%.
“Semua provinsi ada siswa yang tidak lulus UN untuk tahun ajaran ini,” katanya.
Dikatakan Nuh, terdapat sekolah yang
seluruhnya atau 100 persen siswanya dinyatakan lulus UN dan ada pula
sekolah 100 persen siswanya tidak lulus UN.
Mendikbud mengatakan, dari siswa yang
tidak lulus disebabkan nilai akhir rata-rata tidak sampai 5,5 dan ada
pula rata-rata mata pelajaran nilainya kurang dari empat.
Dia mengatakan sekalipun siswa dinyatakan
lulus UN tapi oleh pihak sekolah bisa digugurkan kelulusannya jika
diketahui melakukan tindak kriminal.
Menurut rencana pengumuman kelulusan UN bagi siswa SMA sederajat pada 26 Mei 2012.
“Kepala sekolah kita berikan wewenang untuk umumkan kelulusan dengan caranya sendiri,” katanya
Prestasi Provinsi Jabar dilihat dari
hasil ujian nasional (UN) Sekolah menengah atas dan sekolah menengah
kejuaruan (SMA/SMK) tahun ini menurun. Pada 2011, Jabar menduduki
peringkat kedua setelah Provinsi Bali hasil UN terbaik. Namun, tahun ini
hanya berada diperingkat ke 4.
Peringkat pertama UN secara nasional
adalah Jatim. Berikutnya, Sulawesi Utara, Bali dan Jabar. Selain
peringkatnya menurun, secara presentase tingkat kelulusan di Jabar pun
mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu. Tahun lalu, tingkat
kelulusan mencapai 99,93 persen dari 189.588 peserta. Tahun ini,
presentase kelulusan 99,90 persen dari 357.185 peserta.
‘’Siswa SMA/MA yang tak lulus di Jabar
ada 203 siswa. Sementara SMK, yang tak lulus 53 siswa,’’ ujar Kepala
Dinas Pendidikan Jabar, Wahyudin Zarkasyi kepada Republika, Jumat (25/5).
Wahyudin mengatakan, tak hanya Jabar yang
mengalami penurunan presentase jumlah kelulusan. Secara nasional pun,
jumlah kelulusan UN menurun. Namun, jumlah persentase kelulusan tersebut
bisa saja berubah. Karena, masih ada sekitar 30 sekolah di Jabar yang
UN nya masih bermasalah.
Setelah menerima hasil tersebut, sambung
Wahyudin, Dinas pendidikan tingkat kabupaten/kota akan menerima hasil
kelulusan UN tersebut pada hari Jumat (25/5). Kemudian, kelulusan UN itu
hasilnya akan dibagikan ke sekolah-sekolah.
‘’Sekolah, mengumumkan pada siswa Sabtu ( 26/5),” kata Wahyudin.
Menurut Wahyudin, mekanisme pengumuman
kelulusan UN tingkat SMA dan sederajat tersebut sepenuhnya akan
diserahkan ke setiap sekolah.
Menanggapi penurunan prestasi hasil UN,
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan, juara bisa saja saling
bergilir. MTQ saja, kata dia, juaranya selalu bergilir setiap tahun.
Yang terpenting, adalah ikhtiar yang dilakukan oelh siswa dan gurunya.
‘’Untuk manusia, biasa prestasi bergilir itu. Yang mengerjakan kan siswa sendiri. Kita lihat besok hasilnya,’’ papar Heryawan.
Khusus untuk yang tak lulus, Heryawan
mengatakan, berikutnya ada ujian tahap kedua. Semua siswa yang tak lulus
bisa mengikuti ujian tersebut. Saat ditanya apakah dirinya kecewa,
Heryawan mengatakan, kalau sudah ikhtir mengapa harus kecewa dengan
hasil itu.
Dinas Pendidikan
Sumatera Utara (Sumut) menyatakan, dua sekolah di Sumatera Utara (Sumut)
tidak lulus Ujian Nasional (UN) 100 persen. Kendati begitu, persentase
kelulusan siswa SMA, MA dan SMK meningkat dibanding tahun lalu.
Hal ini disebutkan Sekretaris Dinas
Pendidikan Sumut, Bahaudin Manik, usai menyerahkan hasil UN kepada
Kepada Dinas Pendidikan seluruh kabupaten dan kota se-Sumut di
kantornya, Jl. Cut Ditiro, Medan, Jumat (25/5/2012) siang.
Dua sekolah tersebut masing-masing SMA
swasta Dorome Medan dan MA di Kabupaten Langkat. Menurut Bahaudin,
jumlah siswa peserta UN dari SMA Dorome Medan hanya 4 siswa, sedang MA
Langkat sebanyak 11 siswa.
“Dua sekolah tidak lulus 100 persen karena jumlah siswanya yang ikut UN juga sangat sedikit,” kata Bahaudin.
Namun Bahaudin menegaskan, persentase
kelulusan Ujian Nasional (UN) siswa SMA, MA dan SMK meningkat tahun
2012. Dari 120.090 siswa, terdapat 394 siswa yang tidak lulus.
Rata-rata kelulusan di siswa SMA dan MA
di Sumut tahun ajaran 2011/2012 mencapai 99,88 persen dari 120.090 siswa
yang mengikuti UN. Sedang siswa SMA dan MA yang tidak lulus hanya 147
siswa atau 0,12 persen. Persentase kelulusan ini meningkat dibanding
tahun ajaran 2010/2011 lalu yang hanya 99,79 persen dari 116.918 siswa.
Sementara tingkat kelulusan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) tahun ajaran 2011/2012 mencapai 99,87 persen
dari 72.504 siswa. Sedang siswa SMK yang tidak lulus hanya 94 orang atau
0,13 persen. Kelulusan siswa SMK juga mengalami peningkatan dibanding
UN tahun 2011 lalu yang hanya 99,67 persen dari 67,202 siswa.
“Dari seluruh sekolah di 33 kabupaten dan
kota di Sumut, tingkat kelulusan meningkat tahun ini dibanding tahun
lalu sekitar 0,8 persen untuk SMA dan MA. Sedang untuk SMK meningkat
0,20 persen dibanding tahun lalu,” sebut Bahaudin.
Bahaudin juga mengatakan, hasil UN akan diumumkan kepada para siswa pada Sabtu (26/5/2012) esok secara serentak.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menyatakan tahun ini tingkat kelulusan siswa Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) mencapai 99,7 persen. Dari 1,03 juta peserta Ujian Nasional (UN),
ada 2.925 siswa yang tidak lulus ujian akhir. “Sama seperti SMA (Sekolah
Menengah Atas), tingkat kelulusan SMA juga meningkat,” kata Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh di kantor Kementerian pada 24 Mei
2012 siang.
Adapun tingkat kelulusan siswa Sekolah Menengah Atas mencapai 99,5
persen dari total 1,52 juta siswa. Dari 15 ribuan SMA di seluruh
Indonesia, hanya empat sekolah yang siswanya tidak lulus semua.
Tingkat ketidaklulusan pada 2012 ini jauh lebih rendah dibandingkan
tahun lalu. Pada tahun ajaran 2010-2011, data Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) menyatakan setidaknya ada 7,19 persen atau 67.935
siswa tidak lulus. Sedangkan pada 2012 hanya 0,28 persen.
Jumlah ketidaklulusan tertinggi terjadi di Provinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT). Sebanyak 357 atau 3,5 persen siswa SMK asal NTT dinyatakan
tidak lulus ujian. Disusul dengan Provinsi Maluku. Di Maluku, tingkat
ketidaklulusan mencapai 3,4 persen atau 146 siswa.
Nuh mengatakan pengumuman kelulusan siswa SMA, SMK, dan Madrasah
Awaliyah akan disampaikan serentak pada Sabtu 26 Mei 2012. Pengumuman
kelulusan disampaikan langsung oleh masing-masing sekolah. Nuh mengimbau
agar siswa tidak merayakan kelulusan dengan mencoret-coret baju.
“Jangan coret-coret baju,” katanya.